Osteoporosis pada Wanita
Hormon estrogen atau yang dikenal sebagai hormon seks terutama pada wanita memiliki beberapa peran sangat penting bagi kesehatan. Salah satunya melindungi wanita dari berbagai gangguan kesehatan, seperti penyakit jantung dan penurunan massa tulang. Namun ketika wanita memasuki masa menopause*, produksi hormon ini mengalami menurun secara drastis. Akibat kekurangan hormon estrogen, mereka pun berisiko tinggi mengalami sejumlah gangguan kesehatan serius, termasuk pengeroposan tulang.
Terkait hal tersebut, National Osteoporosis Foundation (NOF) mengungkapkan bahwa setidaknya ada tiga fakta penting yang perlu disadari kaum wanita sejak dini:
-
Dari 10 juta orang yang menderita osteoporosis di Amerika Serikat, sebanyak 80 persen atau delapan juta di antaranya adalah wanita
-
Perbandingan wanita usia di atas 50 tahun yang mengalami patah tulang karena osteoporosis adalah 2:1**
-
Seorang wanita memiliki risiko mengalami patah tulang panggul yang sama besarnya dengan risiko gabungan kanker payudara, rahim dan ovarium
Hal ini disebabkan selain karena wanita terlahir dengan ukuran tulang yang lebih kecil dan tipis dibanding pria, memasuki masa menopause, hormon estrogen yang bertugas melindungi kepadatan tulang wanita mengalami penurunan yang sangat signifikan.
Akibat Kekurangan Kalsium
Namun sebelum menopause, ada beberapa masa di mana potensi wanita mengalami kekurangan kalsium cukup tinggi. Kapankah itu? Ketika hamil dan menyusui. Pasalnya, janin atau bayi terpaksa mengambil kalsium dari tulang dan gigi Sang Ibu apabila wanita kurang mendapatkan asupan kalsium selama masa ini.
Oleh karena itu, ibu hamil dan menyusui dianjurkan untuk memperhatikan asupan kalsium hariannya dengan mengonsumsi makanan bergizi yang kaya kandungan kalsium, rutin berolahraga, cukup beristirahat dan jika diperlukan mengonsumsi suplemen kalsium pendukung.
Lantas tindakan apa yang harus dilakukan agar terhindar dari risiko osteoporosis pada wanita? Perlu diketahui bahwa usia 30 tahun merupakan puncaknya massa tulang. Satu-satunya cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi faktor risiko osteoporosis adalah menjalani gaya hidup sehat, memenuhi kebutuhan kalsium harian dan melakukan perawatan intensif ketika sudah terlanjur mengalami osteoporosis untuk menghindari risiko kerusakan lebih parah pada tulang.
Di sini peran orangtua, terutama yang memiliki putri, untuk mendorong buah hatinya lebih memperhatikan kesehatan tulang sejak usia dini. Ajarkan tentang bagaimana membangun tulang yang sehat dan kuat dengan membiasakan Si Kecil rutin melakukan aktivitas fisik dan mengonsumsi asupan tinggi kalsium dan Vitamin D agar kelak mereka terhindar dari yang namanya osteoporosis pada perempuan.
Kenapa Perempuan Rentan Osteoporosis?
Jenis kelamin merupakan salah satu faktor risiko terjadinya osteoporosis yang mutlak. Selain karena tulang yang lebih tipis dan ringan, wanita juga harus merasakan yang namanya menopause, sehingga kaum hawa memang lebih rentan terserang penyakit yang dijuluki the silent diseases ini.
Pasalnya, ketika memasuki masa ini, tubuh mulai kekurangan kadar hormon estrogen yang berperan sangat penting dalam melindungi kesehatan tulang. Dibanding pria, faktanya, risiko osteoporosis pada wanita menopause*** memang empat kali lebih besar.
Seperti disebutkan Cleveland Clinic, bahwa ada hubungan langsung antara kurangnya estrogen pascamenopause dengan kemunculan osteoporosis. Pascamenopause, proses pembentukan tulang baru akan diambil alih oleh proses resorpsi (perombakan) tulang. Sementara bagi yang mengalami menopause dini**** (sebelum usia 45 tahun) serta wanita dengan siklus haid yang tak beraturan, memiliki kadar estrogen yang rendah, sehingga sangat berisiko mengalami kehilangan kepadatan tulang.
Pengaruh Kehamilan
Masa kehamilan dan menyusui***** menjadi faktor penyebab menurunnya massa tulang pada wanita selain menopause. Janin membutuhkan banyak asupan kalsium untuk pembentukan tulangnya di masa kehamilan, terutama di trimester terakhir. Jika tidak mendapatkan asupan kalsium yang cukup, janin akan memenuhi kebutuhannya dari tulang dan gigi ibu.
Kondisi ini bisa diatasi dengan beberapa cara, mengingat ibu hamil memiliki kemampuan menyerap kalsium dari makanan dan suplemen yang lebih baik dibandingkan mereka yang tidak hamil. Di sisi lain, nyatanya kebanyakan wanita mengaku tidak mengalami gangguan pada tulang selama masa kehamilan atau pun menyusui. Hal tersebut disebabkan oleh produksi hormon estrogen yang berfungsi melindungi tulang meningkat selama masa kehamilan.
Menurut sejumlah studi, salah satunya disebutkan dalam studi berjudul Effect of Pregnancy on Bone Mineral Density in Health Women******, masa kehamilan memberi dampak yang cukup signifikan bagi kesehatan tulang secara menyeluruh. Jikalau selama kehamilan terjadi pengurangan massa tulang, kondisi ini biasanya akan kembali normal beberapa bulan bayi dilahirkan.
Pengaruh Menyusui
Periode lain yang sangat berpengaruh pada kondisi tulang wanita dan disebut-sebut sebagai penyebab osteoporosis pada wanita adalah masa menyusui. Ditunjukkan dalam studi, wanita akan kehilangan 4-6 persen massa tulang selama periode ini, karena adanya peningkatan kebutuhan kalsium pada bayi.
Selain itu, kondisi berkurangnya massa tulang saat menyusui terjadi karena menurunnya hormon estrogen. Namun sama halnya seperti berkurangnya massa tulang selama masa kehamilan, kondisi menurunnya kepadatan tulang ketika menyusui akan pulih dalam waktu enam bulan setelah ibu berhenti menyusui*******.
Meski disebutkan kondisi tulang akan pulih kembali usai persalinan atau berhenti menyusui, sangat dianjurkan untuk rutin berolahraga dan menerapkan gaya hidup sehat serta memastikan tubuh mendapatkan asupan kalsium yang cukup.
Ibu hamil dan menyusui membutuhkan asupan kalsium lebih banyak, yakni 1.000 mg, untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya sendiri dan si jabang bayi.
Referensi:
1. https://www.womenshealth.gov/a-z-topics/osteoporosis
2. https://cdn.nof.org/wp-content/uploads/2015/12/Osteoporosis-Fast
Facts.pdf
3. https://www.iofbonehealth.org/facts-statistics
4. https://www.womenshealth.gov/a-z-topics/osteoporosis
5. http://www.webmd.com/menopause/guide/osteoporosis-menopause#1
6. https://my.clevelandclinic.org/health/articles/menopause-and-osteoporosis
7. https://www.niams.nih.gov/Health_Info/Bone/Bone_Health/Pregnancy/def
ult.asp
8. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11832786
9. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4266784
Dapatkan
CDR yang Tepat Untukmu
Penuhi kebutuhan untuk tulang sehat dengan kombinasi kalsium, vitamin C, vitamin D, dan vitamin B6.